Mendalami Hipertensi Genetik dan Langkah-Langkah Pencegahan

Share this post on:

Hipertensi pada saat ini masih menjadi sebagai salah satu silent killer yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 didapati bahwa prevalensi hipertensi mencapai angka 34,11% pada penduduk >18 tahun.

Pada umumnya banyak dari bagian masyarakat tidak menyadari kondisi bahwa mereka sedang menderita hipertensi. Hal ini disebabkan oleh masih minimnya pengetahuan dan kurangnya kesadaran tentang bahaya hipertensi.

Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90, dan dianggap parah jika tekanan di atas 180/120.

Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring waktu, jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke.

Hipertensi mempengaruhi sekitar 47 persen orang dewasa di Amerika Serikat. Prevalensi kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia, dan sekitar 70 persen orang berusia di atas 65 tahun terkena dampaknya. Di Amerika keturunan Afrika, kondisi ini lebih umum terjadi, dimulai pada usia lebih muda, dan lebih parah dibandingkan populasi lainnya.

Hipertensi dapat disebabkan oleh berbagai hal. Hipertensi sekunder terjadi akibat kelainan lain yang meningkatkan tekanan darah selain masalah lainnya. Bentuk hipertensi yang jarang terjadi disebabkan oleh mutasi pada gen tertentu, banyak di antaranya membantu mengontrol keseimbangan cairan dan garam dalam tubuh serta memengaruhi tekanan darah. Namun, penyebab hipertensi esensial belum dipahami dengan baik. Hipertensi esensial adalah suatu kondisi kompleks dengan berbagai faktor, baik genetik maupun lingkungan, yang berkontribusi terhadap perkembangannya.

Lebih dari 100 variasi genetik telah dikaitkan dengan hipertensi esensial. Meskipun variasi ini lebih sering ditemukan pada orang dengan hipertensi esensial dibandingkan pada orang yang tidak terkena hipertensi, namun tidak ada satupun yang merupakan penyebab umum dari kondisi ini.

Hipertensi disebabkan oleh berbagai macam faktor, di antaranya:

    Faktor genetik atau keturunan

    Salah satu penyebab hipertensi bisa jadi karena faktor genetik atau keturunan. Itu artinya, ada mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi orangtua sehingga membuat Anda, secara genetik, mengalami hipertensi.

    Perubahan fisik

    Perubahan fisik yang semakin menua juga bisa menjadi penyebab hipertensi. Jika Anda mengalami perubahan fungsi ginjal karena penuaan, maka keseimbangan garam dan cairan alami tubuh akan terganggu. Alhasil, tekanan darah tubuh ikut meningkat.

    Pola hidup tidak sehat

    Pilihan pola hidup yang dijalani merupakan penyebab hipertensi yang paling sering terjadi. Sebagai contoh, kebiasaan merokok, terlalu banyak konsumsi makanan asin, terlalu banyak konsumsi makanan manis, serta kurangnya aktivitas fisik. Hal-hal tersebut yang dapat menyebabkan kelebihan berat badan (obesitas) sehingga bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi.

    Adanya kondisi medis tertentu

    Beberapa kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab hipertensi muncul, yakni:

    -Penyakit ginjal

    -Obstructive sleep apnea

    -Cacat jantung bawaan

    -Masalah tiroid

    -Efek samping konsumsi obat

    -Penggunaan obat-obatan terlarang

    -Penyalahgunaan alkohol

    -Masalah kelenjar adrenal

    -Tumor endokrin tertentu

Lalu apa saja yang bisa kita lakukan agar terhindar dari hipertensi?

Walaupun sudah melakukan berbagai cara mengobati hipertensi, Anda tetap melakukan tindakan pencegahan hipertensi agar gejala tekanan darah tinggi tidak muncul lagi di kemudian hari.

Cara mencegah hipertensi yang bisa kita lakukan dilakukan, antara lain:

-Kurangi konsumsi garam dan menjalani diet sehat

-Kurangi konsumsi alkohol dan kafein

-Kurangi berat badan jika diperlukan

-Olahraga secara teratur

-Istirahat yang cukup

-Kelola stres dengan baik

Referensi:

Kemeterian Kesehatan, diakses pada 2024. Hipertensi Sebagai Silent Killer

yankes.kemkes.go.id/view_artikel/769/hipertensi-sebagai-silent-killer

MedlinePlus, diakses pada 2024. Hypertension

medlineplus.gov/genetics/condition/hypertension/

Share this post on:
Hubungi C.S Kami