Hepatoblastoma: Kanker Hati pada Anak yang Perlu Waspada

Share this post on:

Kanker hati pada anak memang jarang terjadi, tetapi bukan berarti kita bisa mengabaikannya. Salah satu jenis kanker hati yang bisa menyerang bayi dan anak-anak adalah Hepatoblastoma. Meskipun lebih sering ditemukan pada bayi dan balita di bawah usia 3 tahun, kanker hati ini tetap menjadi ancaman serius yang perlu dideteksi sejak dini. Dengan deteksi yang cepat dan pengobatan yang tepat, peluang kesembuhan untuk anak-anak yang mengidap Hepatoblastoma cukup besar. Namun, karena gejalanya seringkali mirip dengan kondisi lain, pengetahuan orang tua tentang gejala dan faktor risiko sangat penting.

Apa Itu Hepatoblastoma?

Hepatoblastoma adalah kanker hati yang lebih umum menyerang anak-anak, terutama bayi dan balita. Jenis kanker ini terjadi pada sel-sel hati yang belum matang, dan meskipun lebih jarang dibandingkan jenis kanker hati lainnya seperti Hepatocellular Carcinoma (HCC), Hepatoblastoma tetap menjadi salah satu jenis kanker yang perlu diwaspadai pada usia dini.

Sementara Hepatocellular Carcinoma lebih sering ditemukan pada remaja dan orang dewasa, Hepatoblastoma lebih banyak menyerang anak-anak di bawah usia 3 tahun. Tumor ini seringkali berkembang dengan cepat, dan gejalanya baru muncul ketika tumor sudah cukup besar. Namun, dengan penanganan yang cepat dan tepat, peluang untuk sembuh dari Hepatoblastoma lebih besar.

Penyebab Hepatoblastoma

Hingga saat ini, penyebab pasti dari Hepatoblastoma belum sepenuhnya diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak untuk mengidap kanker hati ini, antara lain:

  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Infeksi hepatitis B
  • Atresia bilier (kelainan pada saluran empedu yang mengganggu aliran empedu dari hati ke kantong empedu)

Selain itu, beberapa kelainan genetik juga berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya Hepatoblastoma pada anak-anak, antara lain:

  • Sindrom Beckwith-Wiedemann
  • Hemihyperplasia
  • Familial Adenomatous Polyposis
  • Sindrom Aicardi
  • Sindrom Simpson-Golabi-Behmel
  • Sindrom Edward (Trisomi 18)
  • Gangguan Penyimpanan Glikogen

Gejala Hepatoblastoma pada Anak

Gejala Hepatoblastoma pada anak sering kali sulit dikenali pada tahap awal, karena mirip dengan penyakit lain. Gejala biasanya baru muncul ketika tumor sudah cukup besar, dan yang paling sering terlihat adalah benjolan pada perut yang bisa terasa nyeri. Beberapa gejala umum lainnya yang perlu diwaspadai orang tua adalah:

  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penyakit kuning (kulit dan mata menguning)
  • Pembengkakan perut
  • Penurunan berat badan drastis
  • Pubertas dini pada anak laki-laki
  • Munculnya pembuluh darah di perut

Jika gejala ini muncul, sangat penting untuk segera membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cara Mendiagnosis Hepatoblastoma

Untuk mendiagnosis Hepatoblastoma, dokter akan memulai dengan menanyakan riwayat kesehatan anak dan gejala yang dialami. Pemeriksaan fisik, terutama pada bagian perut, akan dilakukan untuk mencari benjolan atau tanda-tanda lainnya. Selain itu, beberapa tes penunjang yang mungkin dilakukan antara lain:

  • CT Scan atau MRI: Untuk mendapatkan gambaran detail tentang tumor di hati dan mengetahui ukuran serta penyebarannya.
  • Tes Fungsi Hati: Untuk mengetahui sejauh mana kesehatan hati anak terpengaruh.
  • Tes Alpha-Fetoprotein (AFP) dan Beta-Human Chorionic Gonadotropin (beta-hCG): Kedua tes ini dapat menunjukkan peningkatan kadar protein tertentu yang sering ditemukan pada penderita Hepatoblastoma.
  • Hitung darah lengkap: Untuk melihat gambaran umum sel darah dan mengetahui adanya perubahan terkait gangguan pada hati.
  • Biopsi: Pengambilan sampel jaringan tumor untuk memastikan jenis dan karakteristik tumor tersebut.

Penanganan Hepatoblastoma

Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan untuk Hepatoblastoma akan disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti ukuran tumor, stadium, dan penyebaran kanker. Ada beberapa prosedur medis yang dapat dilakukan untuk mengobati Hepatoblastoma, antara lain:

1. Operasi

Pengangkatan tumor melalui operasi merupakan metode utama untuk mengatasi Hepatoblastoma. Tergantung pada lokasi dan ukuran tumor, ada dua jenis operasi yang bisa dilakukan:

  • Hepatektomi parsial: Pengangkatan sebagian hati yang terinfeksi tumor.
  • Total Hepatektomi dengan transplantasi hati: Pengangkatan seluruh hati yang terkena tumor dan diikuti dengan pencangkokan hati sehat dari donor.

Operasi ini seringkali dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti kemoterapi untuk mencegah kekambuhan.

2. Kemoterapi

Kemoterapi dapat dilakukan baik sebelum maupun setelah operasi. Jika kemoterapi dilakukan sebelum operasi, tujuannya adalah untuk mengecilkan ukuran tumor agar lebih mudah diangkat. Kemoterapi setelah operasi bertujuan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal dan mencegah kekambuhan.

3. Radioterapi

Radioterapi biasanya tidak digunakan sebagai pengobatan utama karena efektivitasnya yang terbatas pada Hepatoblastoma. Namun, prosedur ini bisa membantu pada kasus tertentu di mana operasi tidak memungkinkan, atau sebagai terapi tambahan.

4. Transarterial Chemoembolization (TACE)

Untuk kasus Hepatoblastoma yang tidak dapat dioperasi, prosedur TACE dapat dilakukan. Prosedur ini bertujuan untuk menyuntikkan obat kemoterapi langsung ke pembuluh darah yang memberi makan tumor, dengan harapan bisa mengecilkan ukuran tumor.

Kesimpulan

Hepatoblastoma adalah jenis kanker hati yang jarang tetapi serius yang dapat menyerang bayi dan anak-anak, terutama di bawah usia 3 tahun. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, ada sejumlah faktor risiko dan kelainan genetik yang dapat meningkatkan kemungkinan anak mengidap kanker ini. Dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, peluang kesembuhan sangat besar. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala-gejala yang mungkin terjadi dan segera membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penanganan Hepatoblastoma melibatkan berbagai pendekatan, termasuk operasi, kemoterapi, dan dalam beberapa kasus, radioterapi atau prosedur TACE. Semua ini bertujuan untuk memberikan peluang sembuh terbaik bagi anak-anak yang mengidap penyakit ini.

Referensi:

Kemenkes, diakses pada 2024. Hepatoblastoma
yankes.kemkes.go.id/view_artikel/645/hepatoblastoma

Share this post on:
Hubungi C.S Kami