Waspada Stroke Pada Usia Muda

Share this post on:

Penyebab Stroke di Usia Muda

1. Stroke Iskemik (Sumbatan)

Stroke iskemik terjadi ketika pasokan darah ke otak terhambat, yang sering disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stroke iskemik pada usia muda adalah:

  • Kelainan pada Jantung (Kardio Emboli): Penyakit jantung, seperti kelainan katup jantung atau masalah sekat jantung, bisa mengganggu proses pemompaan darah. Hal ini dapat menyebabkan penggumpalan darah di dalam jantung yang kemudian dapat terlepas dan masuk ke dalam aliran darah menuju otak, menyebabkan stroke.
  • Penyumbatan pada Pembuluh Darah: Penyakit-penyakit tertentu, seperti Takayasu arteritis dan Moyamoya, menyebabkan penyempitan atau bahkan penyumbatan pembuluh darah yang mengarah ke otak, meningkatkan risiko stroke.
  • Gangguan Pembekuan Darah (Hypercoagulability): Beberapa gangguan, seperti Antiphospholipid Syndrome atau Talasemia, dapat menyebabkan darah lebih mudah menggumpal. Hal ini mengganggu aliran darah ke otak, yang berisiko menyebabkan stroke iskemik.

2. Stroke Hemoragik (Pendarahan)

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan perdarahan yang merusak jaringan otak. Penyebab stroke hemoragik pada usia muda antara lain:

  • Arteriovenous Malformation (AVM): Kondisi ini terjadi ketika ada pembuluh darah abnormal yang membentuk anyaman antara arteri dan vena, yang cenderung rapuh dan mudah pecah, menyebabkan perdarahan di otak.
  • Aneurisma: Pembuluh darah yang melebar seperti balon (aneurisma) dapat menipis dan pecah, menyebabkan pendarahan yang berpotensi berujung pada stroke hemoragik.
  • Kelainan Pembekuan Darah: Beberapa kondisi kelainan pembekuan darah, seperti Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) atau Hemofilia, dapat menyebabkan perdarahan berlebihan bahkan dengan cedera ringan. Jika ini terjadi di otak, dapat menyebabkan stroke hemoragik.

Tanda-tanda Stroke yang Perlu Diwaspadai

Stroke seringkali datang secara mendadak. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda awal stroke agar penanganan medis dapat dilakukan sesegera mungkin. Akronim “SeGeRa Ke RS” dapat digunakan untuk membantu mengenali gejala stroke, yaitu:

  • Senyum tidak simetris: Wajah terlihat tidak simetris, senyum mencong ke satu sisi.
  • Gerak separuh anggota tubuh melemah: Seringkali satu sisi tubuh menjadi lemah, misalnya tangan atau kaki.
  • Bicara pelo: Tiba-tiba sulit bicara, kata-kata tidak jelas atau tidak bisa mengerti perkataan orang lain.
  • Kebas atau baal: Rasa kebas atau kesemutan pada satu sisi tubuh.
  • Rabun: Pandangan menjadi kabur, atau penglihatan satu mata hilang mendadak.
  • Sakit kepala hebat: Sakit kepala sangat hebat yang muncul tiba-tiba, mungkin disertai muntah.
  • Gangguan keseimbangan: Terasa berputar atau kesulitan mengkoordinasikan gerakan tubuh, seperti tremor atau sempoyongan.

Faktor Risiko dan Pencegahan Stroke pada Usia Muda

Berikut beberapa faktor risiko stroke pada usia muda dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya:

1. Faktor Risiko yang Dapat Diubah:

  • Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Mengontrol tekanan darah adalah langkah penting dalam mencegah stroke, baik pada usia muda maupun lanjut.
  • Penyakit Jantung: Menjaga kesehatan jantung dengan pengobatan yang tepat dan gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko stroke.
  • Diabetes dan Kolesterol Tinggi: Mengelola diabetes dan menjaga kadar kolesterol tetap normal dapat mencegah kerusakan pada pembuluh darah.
  • Merokok dan Konsumsi Alkohol: Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol akan mengurangi risiko pembekuan darah dan kerusakan pembuluh darah.

2. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah:

  • Riwayat Keluarga: Jika ada riwayat keluarga yang pernah mengalami stroke atau memiliki masalah jantung, maka risiko Anda lebih tinggi.
  • Usia dan Jenis Kelamin: Meskipun stroke sering terjadi pada usia lanjut, usia muda tetap berisiko, terutama pada individu yang memiliki faktor genetik atau kondisi medis tertentu.

3. Langkah Pencegahan Lain:

  • Gaya Hidup Sehat: Mengadopsi pola makan yang sehat, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, serta menghindari stres berlebihan adalah cara terbaik untuk mencegah stroke.
  • Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk cek darah, pemeriksaan jantung, dan tes darah untuk memantau kadar kolesterol serta risiko pembekuan darah.

Kesimpulan

Stroke pada usia muda memang semakin banyak terjadi, namun dengan pemahaman yang baik tentang faktor risiko dan gejalanya, kita dapat lebih waspada. Penyebab stroke pada usia muda bisa sangat bervariasi, dari masalah jantung, gangguan pembekuan darah, hingga kelainan pembuluh darah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh dan segera mencari pertolongan medis ketika gejala stroke muncul. Mencegah lebih baik daripada mengobati, terutama dalam hal stroke, karena waktu sangat berharga untuk mencegah kerusakan otak yang lebih parah.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala stroke, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat dalam waktu yang cepat.

Referensi:
Kemenkes, Diakses 2024, Waspada Stroke Pada Usia Muda,
yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1050/waspada-stroke-pada-usia-muda

Share this post on:
Hubungi C.S Kami